Sabtu, 25 Maret 2017

Orientasi Nilai Budaya

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
    Theodorson dalam Pelly (1994) mengemukakan bahwa nilai merupakan sesuatu yang abstrak, yang dijadikan pedoman serta prinsip – prinsip umum dalam bertindak dan bertingkah laku. Keterikatan orang atau kelompok terhadap nilai menurut Theodorson relatif sangat kuat dan bahkan bersifat emosional. Oleh sebab itu, nilai dapat dilihat sebagai tujuan kehidupan manusia itu sendiri.
Sedangkan yang dimaksud dengan nilai budaya itu sendiri sduah dirmuskan oleh beberapa ahli seperti :
-          Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat (1987:85) lain adalah nilai budaya terdiri dari konsepsi – konsepsi  yang  hidup  dalam  alam  fikiran  sebahagian  besar  warga  masyarakat mengenai hal – hal yang mereka anggap amat mulia. Sistem nilai yang ada dalam suatu masyarakat dijadikan orientasi dan rujukan dalam bertindak. Oleh karena itu, nilai budaya yang dimiliki seseorang mempengaruhinya dalam menentukan alternatif, cara – cara, alat – alat, dan tujuan – tujuan pembuatan yang tersedia.
-          Clyde Kluckhohn dlam Pelly
Clyde Kluckhohn dalam Pelly (1994) mendefinisikan nilai budaya sebagai konsepsi umum yang terorganisasi, yang mempengaruhi perilaku yang berhubungan dengan alam, kedudukan manusia dalam alam, hubungan orang dengan orang dan tentang hal – hal yang diingini dan tidak diingini yang mungkin bertalian dengan hubungan orang dengan lingkungan dan sesama manusia.
         ­-   Kluckhohn dalam pelly
Kluckhohn dalam pelly(1994)mengemukakan bahwa nilai budaya merupakan sebuah konsep beruanglingkup luas yang hidup dalam alam fikiran sebagian besar warga suatu masyarakat,mengenai apa yang paling berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling berkaitan dan merupakan sebuah sistem nilai-nilai budaya.
   Sebuah sistem nilai-nilai budaya, itu harus dari diri sendiri. Mengapa demikian ? karena diri kita sendiri lah yang akan membentuk sistem nilai-nilai budaya.
 Tujuan
Dalam artikel yang saya buat ini adalah ntuk mengetahui orientasi nilai-nilai budaya
Bab II
Isi
Terdapat banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia.Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak kebudayaan di duniaini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari limamasalah dasar dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa.Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia (kerangka Kluckhohn ) :
 Hakekat Hidup
 1.Hidup itu buruk
 2.Hidup itu baik 
 3.Hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar hidup bisa menjadi baik.
 4. Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
Maksud dari hakekat hidup yang dikemukakan oleh Kluckhohn dalam no 1 iya lah sebgian besar orang menganggap hidup itu adalah hal yang paling dia benci karena kehidupan yang mungkin seseorang itu tidak inginkan, dalam no 2 sebagian orang menganggap hidup itu baik karena orang itu menjalani kehidupan yang benar, dalam no 3 kehidupan seseorang itu berbeda –beda tergantung kita yang menjalaninya. Dikala hidup kita buruk maka kita hanya bisa berikhtiar serta berusaha agar semuanya bisa menjadi lebih baik. Dalam no 4  kehidupan yang kita jalani dan usaha yang kita jalani dengan semaksimal mungkin. Kita hanya bisa pasrah terhadap nasib yang telah di tentukan.

Hakekat Karya
 1.Karya itu untuk menafkahi hidup
          Seseorang di ciptakan terlahir ke dunia dengan sempurna dan mempunyai akal fikiran. Sebuah kemampuan yang kita punya bisa kita tuangkan ke dalam karya. Dan dari karya itu lah kita bisa menghasilkan sumber mata pencaharian yang menjadi nafkah untuk hidup.kita dapat membuat karya berawal dari belajar dan pengalaman.
2.Karya itu untuk kehormatan.
        Seseorang yang memiliki karya itu adalah sebuah kerhormatan tersendiri. Karena hasil karya kita di hargai orang lain maka sebab itu lah menjadi kehormatan tersendiri karena bisa di sukai oleh banyak orang.

Persepsi Manusia Tentang Waktu.
      Sebagian besar seseorang mempunyai persepsi tentang waktu yang berbeda beda. Mengapa demikian ? karena ada sebagian orang yang melihat masa lalu sebagai gambaran atau refernsi untuk menjadi pertimbangan.
Ada juga sebagian orang yang melihat masa depan. Dapat dikatakan seperti itu karena orang itu tidak memerlukan gambaran masa lalu.

Pandangan Terhadap Alam
 1.Manusia tunduk kepada alam yang dashyat
.2.Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
 3.Manusia berusaha menguasai alam.
 Dalam pandangan ini manusia mengandalkan alam sekitar. Manusia menyesuaikan keselarasan dengan alam. Karena alam bisa dijadikan suatu usaha yang untuk di jadikan manta pencaharian untuk bertahan hidup.

Hubungan Manusia Dengan Manusia
 1.Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotongroyong
         Seperti kita ketahui kita adalah makhluk sosial yang tergantung terhadap sesama. Misal  di lingkungan tempat tinggal. Setiap lingkungan tempat tinggal pasti berasal dari bermacam-macam daerah maka dari itu bahasa yang di pakai tidak mungkin bahasa daerah masing-masing. Pasti bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia. Dalam bermasyarakat juga kita harus saling gotong royong atau saling bahu-membahu membantu sesama.


2.Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin.
         Sebagian besar orang mempunyai rasa ketergantungan terhadap tokoh-tokoh karena seseorang tidak bisa berbuat apaapa jika tokoh-tokoh seperti pemerintah karena pemerintah punya kewenangan besar.

3. Individualisme, menilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri.
       Sebagian besar orang sangat individulisme karena sebab yang dilakukannya hanya sendiri.

        Dalam orientasi Nilai-nilai budaya sekarang sudah mulai mengurang semenjak era globalisasi. Pada era globalisi banyak sekali kultur budaya barat yang menjadi kiblat. Apalagi para era sekarang budaya barat dapat cepat masuk ke indonesia karena para pemuda yang memilki keingin tahuan tinggi tentang kehidupan yang kebarat-baratan. Mengapa demikian karena teknologi yang sudah canggih membuat orang dapat mendapatkan sesuatu dengan mudah dan cepat. Di jaman sekarang orang mengikuti yang kebarat-baratan seperti baju yang seksi serta warna rambut yang kebarat-baratan. Faktor ini disebabkan karena kurangnya pemahaman terhadap nilai-nilai kebudayaan serta kurangnya kecintaan terhadap budaya sendiri. Sebenarnya kita bisa menyikapi masuknya budaya barat seperti menerapkan nilai nilai kebudayaan. Dengan memegang kuat kebudayaan kita sendiri.

Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
       Semakin bergantinya zaman semakin terlihat pula perubahan-perubahan kebudayaan. Maka dari itu kita mesti menerapkan nilai-nilai budaya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar