Desain atau Design merupakan perencanaan dalam pembuatan sebuah objek,
sistem, komponen atau struktur. Desain merupakan sebuah konsep tentang sesuatu. dalam
bidang teknologi, rekayasa dan lain-lain. Dalam membuat sebuah desain semua
berawal dari minat sang desainer(perancang) untuk memilih menciptakan ilustrasi
berupa foto, gambar, tulisan atau biasa di sebut dengan sketsa.
Desain
Skenario
Skenario
adalah urutan cerita yang disusun oleh seseorang agar suatu peristiwa terjadi
sesuai dengan yang diinginkan. Kalua dasar untuk pembuatan film adalah
skenario, maka dasar untuk membuat game adalah desain decoment atau lebih
mudahnya disebut skenario game. Skenario game adalah langkah awal dalam
pembuatan game, fungsinya dari scenario game adalah untuk mempermudah kita
menyelesaikan game yang akan kita buat. Dalam pengertian yang lebih luasnya
skenario game merupakan sebuah cerita khusus yang melatarbelakangi
kejadian-kejadian dalam game.
Kalau skenario menentukan interior dan eksterior,
dekor, pemain, dan studio, serta pembuatan trik, dalam desain dokumen ada
ketentuan program game, grafik, tokoh, animasi, suara, dan musik. Sampai di
sini keduanya masih paralel. Berbeda dengan skenario yang merupakan sekuens
linier dari adegan, turn around point, dialog, dan seterusnya; design documents
adalah gabungan dokumen yang mendiskripsikan secara kompleks semua segi game
yang direncanakan.
Script
Script adalah bahasa pemrograman komputer
yang diterjemahkan secara khas dengan tingkat kesulitan yang lebih rendah,
dan tanpa aplikasi kompilasi interpreter. Script diciptakan untuk mempersingkat
proses pengkompilasian hingga dijalankannya program tersebut. Biasanya script
disisipkan kedalam bahasa pemrograman yang lebih kompleks. Contoh dari bahasa
script adalah Ruby, JavaScript, Lua dan PHP.
Konsep
pembuatan scripting pada game untuk langkah awal dapat dilakukan
pemilihan bahasa pemrograman yang akan digunakan. Diantaranya bahasa C, C++,
dan Java. Proses pembuatan game dapat dikatakan memakan waktu yang cukup
banyak. Lamanya pembuatan game tersebut bergantung pada beberapa faktor,
seperti genre, skala, dan platform.
StoryBoard
Storyboard
adalah visualisasi ide dari aplikasi yang akan dibangun, sehingga dapat
memberikan gambaran dari aplikasi yang akan dihasilkan. Storyboard dapat
dikatakan juga visual script yang akan
dijadikan outline dari sebuah proyek, ditampilkan shot by shot yang biasa disebut dengan
istilah scene. Storyboard sekarang lebih banyak digunakan untuk
membuat kerangka pembuatan websites dan proyek media interaktif lainnya seperti
iklan, film pendek, games, media pembelajaran interaktif ketika dalam tahap
perancangan /desain. Baru-baru ini istilah “Storyboard” telah digunakan
dibidang pengembangan web, pengembangan perangkat lunak dan perancangan
instruksi untuk mempresentasikan dan menjelaskan kejadian interaktif seperti
suara dan gerakan biasanya pada antarmuka pengguna, halaman elektronik dan
layar presentasi. Sebuah Storyboard media interaktif dapat digunakan dalam
antarmuka grafik pengguna untuk rancangan rencana desain sebuah website atau
proyek interaktif sebagaimana alat visual untuk perencanaan isi. Sebaliknya,
sebuah site map (peta) atau flow chart (diagram alur) dapat lebih bagus
digunakan untuk merencanakan arsitektur informasi, navigasi, links, organisasi
dan pengalaman pengguna, terutama urutan kejadian yang susah diramalkan atau
pertukaran audiovisual kejadian menjadi kepentingan desain yang belum
menyeluruh. Salah satu keuntungan menggunakan Storyboard adalah dapat membuat
pengguna untuk mengalami perubahan dalam alur cerita untuk memicu reaksi atau
ketertarikan yang lebih dalam. Kilas balik, secara cepat menjadi hasil dari
pengaturan Storyboard secara kronologis untuk membangun rasa penasaran dan
ketertarikan. Seorang pembuat Storyboard harus mampu menceritakan sebuah cerita
yang bagus. Untuk mencapainya, mereka harus mengetahui berbagai film, dengan
pengertian tampilan yang bagus, komposisi, gambaran berurut dan editing. Mereka
harus mampu untuk bekerja secara sendiri atau dalam sebuah bagian tiam. Mereka
harus mampu menerima arahan dan juga bersiap membuat perubahan terhadap hasil
kerja mereka. Untuk proyek tertentu, pembuat Storyboard memerlukan ketrampilan
menggambar yang bagus dan kemampuan beradaptasi terhadap gaya yang bermacam.
Mereka harus mampu untuk mengikuti desain yang telah dikeluarkan dan
menghasilkan kerja konsisten, yang digambar pada model.
Storyboard
Pada Game
Storyboard pada game sedikit berbeda dari storyboard
animasi, dimana pada storyboard game terdapat goal/ mission yang akan dibuat
pada game itu sendiri. Kemudian storyboard pada game menjelaskan tentang alur
permainan itu sendiri seperti apa dari jenis game. Misal game jenis arcade
tidak memiliki alur cerita namun game tersebut menitik beratkan pada perolehan
point. Jadi storyboard yang dibuat yaitu bagaimana pemain mendapat nilai/ point
setinggi mungkin.
Storyboard
pada Animasi
Storyboard
pada animasi ialah untuk menjelaskan tentang alur narasi dari sebuah cerita,
atau storyboard pada animasi sebagai acuan agar animator dalam membuat
animasi tidak melenceng dari yang dibuat pada storyboard. Sebenarnya fungsi
dari storyboard itu sama, namun yang berbeda hanya media yang diperuntukkan
dari storyboard itu sendiri, contoh storyboard pada game atau storyboard pada
iklan.
Implementasi
3 Aspek dalam Game Buatan Sendiri
Dalam
memahami ketiga aspek tersebut, baiknya jika kita coba implementasikan langsung
dengan membuat game buatan sendiri. Misal disini kita akan membuat game
sederhana yang bernama "Flying Fungi". Game ini bergenre Arcade
dengan tujuan mendapat sebanyak mungkin skor dari melewati rintangan yang ada
dan tidak mengenainya. Lebih jelasnya coba kita implementasikan ke 3 aspek
dibawah ini.
1. Desain
Skenario
Game “Flying
Fungi” adalah game sederhana yang bertujuan untuk mendapatkan sebanyak mungkin
skor setelah melewati beberapa rintangan yang ada dalam rute/ jalan pada game
nya. Karakter dalam game ini adalah jamur dan jamur tersebut menggunakan teknik
terbang dengan cara tap dua kali pada layar. Dan apabila si karakter jamur ini
ingin menurunkan cara terbangnya cukup jangan di tap pada layarnya dan sesuai
kan waktu nya agar tidak jatuh ke tanah, karena apabila jatuh ke tanah maka
permainan akan selesai
2. Script
Bahasa
pemrograman yang dibuat untuk game ini bisa beragam, dari Java, C, C++, Delphi,
VB net bahkan Android sekalipun. Game untuk platform PC/ laptop dapat dibuat
dalam penekanan dua tombol pada keyboard yakni panah atas dan panah bawah. Jika
ingin dibuat mobile maka akan lebih mudah karena kita hanya butuh untuk
mengetuk layar/ tap layar sebanyak 2 kali untuk mengatur ketinggian terbang si
jamur.
3. Storyboard
Untuk lebih
memahami konsep dari game ini berikut adalah contoh dari storyboard game Flying
Fungi.
Referensi :